Eps 146 - Semua Lagi Kena Masalah




Kecelakaan terhadap Bayu sampai masuk rumah sakit dan sampai sekarang belum sadarkan diri, membuat Kepala Sekolah sangat marah, mereka semua dipanggil, ultimatum telah diputuskan kalau tidak ada yang ngaku juga semua dikeluarkan dari rumah sakit, semuanya terkejut, tapi itu sudah keputusan Kepala Sekolah tidak bisa ditawar lagi dari pada sekolah yang akan kena malu, mereka semua ke luar, kecuali Nakula yang ditahan oleh Kepala Sekolah, dan Nakula kaget karena mendapat tugas jadi mata-mata, Nakula seperti makan buah simalakama, makan tidak di makan mampus juga begitu menurut Nakula.
Saat berkumpul Aldo benar-benar panas karena Marco asal bicara, mereka hampir saja berantem, tapi teman-teman menenangkan, sedangkan Mike yang datang mencoba ikutan menenangkan kena semprot marah Aldo juga, ini membuat Angel marah, Aldo juga langsung marah sama Angel, Ajeng menenangkan semuanya, Yudha bilang lebih baik semuanya tenang, pulang saja untuk memikirkan bagaimana besok menghadapi Kepala Sekolah, Nakula jadi bingung harus mulai dari mana, akhirnya memutuskan mulai dari Boss Keong dan Boss Kodok.















Ajeng yang ngelamun mendengar pembicaraan anak-anak di kantinnya, terus berpikir bagaimana harus pindah sekolah, Yudha datang menghibur, supaya jangan terlalu memikirkan, Nakula yang memata-matai jadi kesal karena suara Ajeng dan Yudha tidak terdengar malah memata-matai orang pacaran, pakai gandengan tangan segala, tiba-tiba Nakula kaget karena pundaknya ada yang menepuk, ternyata Karina yang menepuk, Karina curiga sama Nakula tapi Nakula berbohong hanya ingin memastikan apa karena masalah kemarin boss Keong dan Boss Kodok bertengkar, terus Nakula pergi, Karina jadi heran kenapa Nakula jadi begitu baik, Marco yang mencoba mendamaikan Rangga dengan Tara malah kenan marah sama Rangga supaya jangan ikut campur urusannya, ini membuat Marco jadi bingung sendiri, setelah itu Nakula melakukan aksinya sebagai mata-mata Kepala Sekolah nanya-nanya sama Aldo, Fathir, dan Rangga. Dan Papanya Vino mulai menyelidiki Angel dan saat itu Angel pulang bersama Vitha, Papanya Vino mulai menemukan cara untuk masuk ke dalam kehidupan Angel.
Vitha yang pulang sendiri di hadang seorang perampok yang sengaja tabrakan sama Vitha, Vitha ketakutan ketika menyadari jalanan memang sepi, orang tersebut minta uang, tapi tidak diberi sama Vitha dan tas Vitha direbut, Vitha terjatuh, pada saat itu Vino datang membela Vitha, Vino dan perampok itu berantem, Vitha berpikir tentu itu ulah Vino yang sengaja ingin jadi pahlawannya, tapi ketika perampok itu pergi, Vitha yang mengusap darah di dagu Vino jadi kaget ternyata darah benaran, langsung memberikan saputangannya, terus pergi, Vino jadi marah, tapi ketika melihat mobil Papanya dan mendekat, Vino sadar ini ulah papanya, Vino protes karena perampok itu mukul benaran, dan papanya dengan santai mengatakan memang harus berkorban bila mau berhasil, Vino jadi terima rasa sakitnya sendiri. Dan Rangga yang datang ke tempat Tara, disambut dengan tidak ramah sama Tara, Tara bebas untuk curhat sama siapa saja termasuk ke Marco, Rangga jadi panas hati, tapi Tara cuek saja masuk ke rumah, Rangga benar-benar kesal dengan ulah si unyil Tara.
Ajeng melihat tingkah Nakula yang aneh, karena jalan sendirian, sebab biasanya sama si cumi Aldo, Ajeng benar-benar penasaran terus mengikuti dan kaget karena Nakula bertemu dengan Kepala Sekolah, Ajeng bengong melihat hal ini, Yudha dan Fathir datang menghibur Ajeng supaya jangan kuatir, tapi Ajeng bilang Nakula bertemu dengan Kepala Sekolah, mungkin hendak berkorban, Yudha dan Fathir kaget, mereka lalu mengikuti Ajeng, benar saja Nakula lagi berhadapan dengan Kepala Sekolah, Yudha sudah mau mendekati karena tidak mau Nakula berkorban, tapi langkahnya terhenti, sebab Nakula menyerahkan hasil penyelidikannya pada Kepala Sekolah, serta menyatakan bahwa tidak ada yang bersalah, Kepala Sekolah kecewa sama Nakula, jadi mata-mata saja tidak bisa, mendengar hal ini Ajeng, Yudha, dan Fathir kaget, mereka langsung mendekati Nakula dan Kepala Sekolah, Yudha marah sekali sama Nakula, lalu permisi sama Kepala Sekolah menarik Nakula pergi, ketika Ajeng dan Fathir hendak pergi juga ditahan sama Kepala Sekolah, kini Ajeng dan Fathir dihadapkan pada kenyataan, kalau orang-orang yang dalam posisi lemah, mereka bisa saja masuk sekolah mana saja, Ajeng dan Fathir lalu terbayang teman-teman pindah sekolah dengan mudah, karena itu Kepala Sekolah minta Fathir dan Ajeng menemukan pelaku yang menyebabkan Bayu tidak sadarkan diri sampai sekarang, kalau tidak mereka yang akan dikeluarkan, Ajeng dan Fathir benar-benar panik.
Nakula diadili oleh Yudha, Rangga, Aldo, dan Marco, Nakula mencoba membela diri karena tidak bisa menolak perintah Kepala Sekolah, Aldo benar-benar marah sama Nakula, menyebut Nakula pengkhianat, Yudha kemudian sadar kalau Ajeng dan Fathir tidak ada, Yudha menyuruh yang lain mengurus Nakula.
Ajeng sendirian di dalam kelas, sangat sedih, terlebih harus bertanggung jawab terhadap tante Desi, semua beban berat, harus dikeluarkan dari sekolah, air matanya menetes basahi pipinya, Yudha datang minta ajeng tidak bersedih, tapi yang terjadi Ajeng malah marah, karena Yudha tidak pernah dan tidak terlahir jadi anak tidak punya, Yudha hendak ke Kepala Sekolahkarena dianggap ini tidak adil, Ajeng semakin marah, Yudha tidak akan bisa menyelesaikan masalah, malah hanya membuat Ajeng dan Fathir semakin tertekan, lalu Ajeng pergi sambil menangis, Yudha jadi serba salah menghadapi Ajeng, 



Di depan sekolah Angel sedang menunggu Fathir bersama dengan Mike tapi Fathir tidak muncul-muncul, ini membuat Angel jadi semakin gelisah, Mike menghiburnya, dan tanpa sengaja Mike cerita tentang pesta topeng, karena MIke pikir itu adalah Vitha, tapi ternyata nalurinya benar, Angel yang harus didekati, karena tadinya Mike suka sama Vitha, Angel yang mndengar hal ini jadi kecewa, dalam hatinya berkata hanya dijadikan nomor dua, sangat kecewa, Angel langsung pergi, Mike jadi binung dengan sikap Angel tanpa merasa bersalah dengan perkataannya. Di lorong sekolah Fathir mengamati foto-foto dari si gelang misterius untuk menemukan siapa yang telah melakukan perbuatan terhadap Bayu, Vitha datang mendekat, Vitha menganggap semua bisa diatasi, tapi Fathir malah bilang tidak semua bisa diselesaikan dengan uang, itulah yang membuat hubungan Fathir dan Vitha ada jurang, ada perbedaan, Fathir pergi dengan marah, Vitha gelisah sendiri.
Fathir masih melihat-lihat foto, mencari pelaku yang menyebabkan Bayu cedera berat, tapi bayangannya ke Vitha, sedangkan Vitha dengan sepedanya teringiang kembali kata-kata Fathir hubungan mereka ada jurang, sedangkan Angel sangat kecewa sama MIke, karena hanya dijadikan nomor dua setelah Vitha, Ajeng juga merenung sendirian, Yudha yang melihat tidak mau mengganggu, sementara Nakula merasa tersingkir, karena tidak diajak bicara sama Aldo, Rangga, dan Marco, di sekolah Ajeng merasa sedih karena keputusan Kepala Sekolah akan dijatuhkan, sebab Ajeng dan Fathir tidak bisa menemukan siapa pelaku yang membuat Bayu cedera, Kepala Sekolah kecewa harus memutuskan hukuman mengeluarkan Ajeng dan Fathir dari sekolah.
Yudha tidak akan membiarkan Fathir dan Ajeng menerima hukuman, semuanya mencari Ajeng dan Fathir yang sedang duduk berdua di lrong kelas dengan sedih, Yudha tanya apakah ajeng sudah bertemu dengan Kepala Sekolah, dan Fathir menegur Yudha tidak usah marah-marah sama Ajeng, karena Kepala Sekolah sudah memutuskan, Yudha geram langsung berlari ke arah ruang Kepala Sekolah. Di hadapan Kepala Sekolah Yudha langsung mengaku sebagai pelakunya, Ajeng yang masuk kaget mendengarnya, Kepala Sekolah kaget, Yudha juga kaget melihat Ajeng masuk, Ajeng masih tercengang atas pengakuan Yudha.... bersambung..

0 Saran dan Kritik:

Posting Komentar