Eps 139 - Hati Yang Menjerit Perih




Mike minta pendapat Vitha sama Fathir, bagaimana dengan kalung yang akan diberikan untuk Angel sebagai tanda jadi selama 1 bulan, Vitha langsung memuji-muji kalung pemberian Mike, sehingga membuat Fathir merasa rendah diri, karena tidak memberikan hadiah mahal untuk Vitha.
Angel benar-benar sudah dibutakan oleh cemburu, langsung meremove teman-teman Mike, hal ini diketahui saat baru datang, Mike marah besar, langsung pergi, Vitha ngucapkan selamat sama Angel karena dapat kalung dri Mike, hal ini membuat Angel jadi kecewa berat, karena perbuatannya semuanya jadi kacau.




























Mike kaget melihat Vino dan Kalisa, dan lebih terkejut lagi ketika mengetahui dari ucapan Kalisa kalau Vino itu kakak kandung Angel, saat vino sendirian Mike mendekati, Mike langsung meninju Vino, Vino terkejut dan lebih terkejut lagi mendengar ucapan Mike, yang tahu tentang hubungan Vino dengan Angel adalah kakak beradik kandung, Mike mengancam Vino untuk segera pergi, kembali ke Jakarta, langsung pergi, Vino kesal sekali diatur-atur sama Mike.
Yudha sudah mulai panik tenggelam, berjuang melawan trauma masa kecilnya, mencoba menyelamatkan diri, tapi Yudha panik karena tidak bisa berenang, sementara Ajeng mencari-cari Yudha, Yudha semakin panik, trauma masa kecil terus menghantuinya, Yudha makin tenggelam, panik, Ajeng terus mencari-cari dengan gelisah.








Ajeng sangat kuatir sama Yudha, tapi ketika bertanya tentang Yudha, sama Rangga, Fathir, dan Nakula, malah dapat ejekan, Ajeng hendak pergi terkejut ketika pot bunga jatuh, perasaan Ajeng jadi tambah kuatir, dan setelah Ajeng pergi datang Aldo teriak-teriak kepalanya diajatuhi cicak, ini seperti pertanda ada yang celaka, tapi ditanggapi dengan tertawa oleh Fathir dan Nakula.







Angel nangis dihibur sama Karina, dan Vitha menasehati Angel supaya jangan jadi cewek prosesif, tapi untuk Karina memang harus dicurigai cowok seganteng Mike, ini membuat Angel yakin perbuatannya benar, dan menuduh Vitha cemburu karena mIke cowok yang perfect, Vitha langsug jadi sewot juga, langsung pergi.
Ajeng masih terus mencari Yudha, sangat kuatir, Ajeng melihat Bagas, langsung saja mencari jalan lain untuk mencari Yudha, sedangkan Bagas kesal karena Yudha tidak datang, bagas pikir Yudha pengecut, karena tidak ingin nanti Yudha lihat salah sangka, Ajeng sengaja menghindar dari Bagas, terus mencari Yudha, dan tanpa Ajeng sadari, Ajeng menginjak kalung kodok.














Vino yang ingin melakukan sesuatu terhadap Angel, kembali kena batunya, Mike datang lagi menghajarnya, kali ini Vino tidak berdaya, minta maaf sama Mike, dan Mike ingin Vino berubah sebagai kakak kandung Angel. Sedang Bella benar-benar menahan diri untuk makan, Nakula yang sudah mengambilkan makan ditolaknya, pura-pura sudah makan, Karina yang heran, diyakinkan oleh Bella kalau benar sudah makan, tapi ketika hendak pergi, makanan di meja benar-benar membuat perut Bella berbunyi, tapi Bella menahannya supaya bisa langsing.
Ajeng masih sangat kuatir dengan Yudha, dan lebih kuatir lagi ternyata BB nya Yudha tertinggal, dan lagi ada telpon dari Om Darma, Aldo menyruh Nakula bicara, katakan saja Yudha lagi berenang, Nakula yang mengangkat telpon dari Om Darma kaget, karena dari Om Darma mereka tahu kalau Yudha, Bagas datang mengatakan Yudha ingkar janji, mungkin pulang ke Jakarta, Ajeng membela Yudha, dan dari TV diberitakan tentang cowok yang tenggelam, kini berada di klinik dekat pantai, Ajeng kaget, begitu juga Aldo dan nakula.
Semuanya mencari di rumah sakit, Ajeng sudah sangat panik, Rangga minta supaya Ajeng menunggu sama Angel, Vitha, Bella, dan Karina, sementara Rangga, Fathir, Aldo, Nakula mencari Yudha, di kamar mayat Rangga ingin melihat mayta tenggelam, seorang suster mengantar masuk ke kamar mayat, perlahan-lahan kain penutup wajahnya di buka, semuanya menjadi tegang.

Rangga dan yang lainnya ke luar dari kamar mayat, Ajeng menanyakan tentang siapa yang berada di kamar mayat, semua tegang mendengar jawaban dari Rangga, Ajeng berharap bukan Yudha yang berada di ruang mayat, akhirnya Rangga mengatakan memang bukan Yudha, Ajeng sangat bersyukur, semuanya juga ikut bersyukur.





















Ajeng sendirian di tepi pantai gelisah menunggu Yudha, Bagas datang untuk menghibur Ajeng, mengatakan seluruh sedang mencari Yudha, begitu juga TIM SAR, Rangga datang memegang tangan Bagas yang memegang pundak Ajeng, Rangga marah sama Bagas jangan coba-coba mendekati Ajeng, Bagas tadinya ngotot karena itu bukan urusan Rangga, tapi Rangga bilang itu menjadi urusannya karena Ajeng pacar adiknya, dan menyuruh Bagas untuk mencari Yudha, bagas lalu pergi, Ajeng menangis menyalahkan dirinya karena Yudha bilang cemburu sama Bagas, ajeng memeluk Rangga, dari kejauhan Tara melihat, perasaannya jadi cemburu, dan ini membuat Tara bingung dengan perasaannya.
Mike membagi tugas teman-temannya, Angel justru merasa senang, tentu Mike mencari dengannya untuk berbaikan lagi, sementara itu Bela malah jadi rebutan antara Aldo dan Nakula, di kejauhan Karina melihat ini jadi sebel karena tidak ada yang menemaninya, dan Bella sudah tidak kuat lagi, karena perutnya sangat lapar, ia seperti melihat coklat digantung di pohon, langsung saja Bella berlari, tapi nabrak pohon, Aldo dan Nakula masih rebutan nolong Bella, Bella meluk-meluk pohon saking laparnya.






Om Darma beberapa kali telpon Yudha tapi tidak diangkat, nampak Om Darma sedang di mobil menuju tempat Yudha liburan, dan Tante Natasya sedang membereskan tempat tidur tanpa sengaja foto Yudha dan Rangga jatuh dan kacanya pecah, Tante Natasya nampak jadi gelisah.








Ajeng ingin ikut mencari Yudha, Rangga langsung merapatkan jacket pelampung, dikejauhan Tara melihat dengan perasaan cemburu, Bagas datang memanas-mnasi hati Tara, tapi Tara tidak gampang dipanas-panasi, Tara mendekati Rangga sama Ajeng, Rangga minta Tara menunggu, tapi Ajeng jadi merasa tidak enak, akhirnya Ajeng dan Rangga pergi mencari, bagas di kejauhan mengejek Tara, dan dibalas ledekat sama Tara, dalam pencarian Rangga sama Ajeng sama sekali tidak melihat Yudha yang terdampar di tepi pantai.
Ketika Rangga dan Ajeng kembali, Ajeng ingin pergi sendiri dan tidak mau ditemani Rangga, Tara mendekati Rangga dana langsung bicara terus terang kalau Rangga harus menjaga perasaannya, kalau tidak Tara akan segera pulang, Tara terus pergi, Rangga merenung sejenak, membenarkan perkataan Tara.











Ajeng sendirian mencari Yudha, tanpa sengaja menemukan kalung kodok Yudha, Ajeng semakin gelisah saja mencari-cari Yudha, malamnya Fathir menjelaskan sudah menjelajahi beberapa lokasi untuk mencari Yudha, begitu juga dengan TIM SAR, tanpa sengaja Bagas salah bicara sehingga membuat Vitha nangis, karena seakan-akan Yudha sudah tewas, Angel menghibur Vitha, saat itulah Om Darma datang, tidak percaya kalau Yudha sudah tewas.
Ajeng datang membawa kalung kodok Yudha, Ajeng sangat sedih karena memang kemungkinan Yudha tenggelam, saat itu Tante Natasya datang langsung memeluk Rangga, bersyukur karena Rangga baik-baik saja, tapi terkejut karena Om Darma ada di situ juga, dan nampak semuanya sedang bersedih, Ajeng menjelaskan tentang keadaan Yudha yang hilang, Om Darma melarang ajeng bercerita lebih lanjut, karena itu memang doa-doa dari Mamanya Yudha yang memang ingin Yudha meninggal, tentu sekarang merasa senang, tapi kini Tante Natasya sangat bersedih kehilangan Yudha, dan ingin mencari bersama-sama, Om Darma juga kaget melihat perubahan Tante Natasya.
Ajeng bertekat mencari Yudha, saat itu bagas datang minta maaf, karena itu salahnya mengajak Yudha lomba renan di laut, tapi Bagas sama sekali tidak tahu kalau Yudha itu trauma laut, Ajeng idak menyalahkan Bagas, Om Darma mengajak Ajeng ikut bersamanya, begitu juga mengajak Tante Natasya dan Rangga,.. 'sekeluarga mencari Yudha...' Ajeng kaget mendengar perkataan Om Darma, Om Darma mengangguk pada Ajeng yang tersenyum bahagia, Rangga kuatir sama Tara tapi Bagas bilang akan menjaganya.












Di mobil Tante Natasya menyalahkan Rangga yang tidak menjaga adiknya, juga sama ajeng yang selalu bersama, Om Darma menghibur Tante Natasya, dengan mengatakan Yudha itu uat, tentu tidak akan terjadi apa-apa, saat itulah kuping Ajeng seperti mendengar bisikan Yudha memanggilnya, Ajeng langsung minta Om Darma berhenti, karena perasaannya mengatakan Yudha ada di sekitar pantai itu, Om Darma tadinya membantah, tapi Tante Natasya bilang itu perasaan perempuan.





Ajeng, Rangga, Tante Natasya, dan Om Darma mencari Yudha, saat itulah Ajeng melihat sosok Yudha, bersama dengan Rangga mendekati, Yudha sudah sangat lemah, Rangga mengangkat Yudha, Tante Natasya sudah menangis, mereka mencoba menyadarkan Yudha, Yudha tersadar, senang melihat mama dan papanya, seperti mimpi saja, Ajeng melarang Yudha mengatakan itu, karena itu bukan mimpi, Yudha juga senang bertemu dengan Ajeng, bahagia bersama mama dan papanya dan.... kepala Yudha terkulai lemas... Om Darma dan Tante Natasya berteriak-teriak membangunkan Yudha... hati Ajeng menjerit perih.... Yudha .... bersambung...

0 Saran dan Kritik:

Posting Komentar