S
Yudha tersadar dari pingsannya, semuanya senang, terutama tentu Yudha yang melihat Mama dan Papanya, Tante Natasya berjanji akan menjadi ibu yang baik untuk Yudha, Yudha langsung saja menyatukan tangan papa dan mamanya, Ajeng datang membawa kalung kodoknya, minta Yudha jangan menghilangkan lagi, Rangga juga nyindir Yudha, hanya Ajeng yang dicari tapi kakanya tidak, Yudha ngucapkan terima kasih sama Rangga, Fathir datang bilang ada Polisi, yang ingin minta keterangan, Om Darma langsung menemui Polsi, sedang Tante Natasya langsung dibawa sama Rangga untuk pergi juga.
Ajeng nasehati Yudha supaya jangan nekat, saat itu Bagas datang seperti menertawakan Yudha yang trauma laut, Yudha langsung saja tetap akan menerima tantangan Bagas, tapi Ajeng melarangnya, dan berbalik menantang Bagas, karena menantang, menertawakan Yudha sama juga menantang dan menertawakan Ajeng, Bagas jadi kaget melihat keberanian Ajeng.
Yudha malamnya berada di tepi pantai, Yudha bahagia bersama dengan orang-orang tercinta, Om Darma, Tante Natasya, dan Ajeng, sedangkan Ajeng diledek sama teman-teman yang lain, Ajeng jadi malu, Yudha ingin melawan traumanya semuanya demi Ajeng, Rangga mendekati, juga mendorong Yudha untuk berani melawan traumanya, tapi saat itu Om Darma dan Tante Natasya datang langsung saja marah sama Yudha dan Rangga, mereka langsung mengajak meninggalkan pantai, sambil menjewer kuping Rangga dan Yudha.
Ajeng berada di tepi pantai, Bagas mendekati mencoba memberi pengertian sama Ajeng supaya tidak harus melakukan itu, dan Yudha tidak pantas untuk Ajeng, tapi untuk Ajeng, Yudha adalah segalanya untuk dirinya, hatinya sudah milik Yudha dan tidak tergantikan, Ajeng beranjak pergi, Bagas kecewa dengan pernyataan Ajeng. Yudha ingin tetap tinggal, belum ingin kembali ke Jakarta, ketika Om Darma dan Tante Natasya mengajak pulang, dan Rangga yang datang juga berjanji untuk menjaga Yudha, Tante Natasya nampak sangat senang, mememluk Yudha dan Rangga, Om Darma tersenyum melihatnya, Tante Natasya terus pergi, Om Darma mengikuti, Yudha dan Rangga senang melihatnya, mereka saling berjabat tangan bersaudara.
Ajeng sudah menunggu bersama Karina, Aldo, Nakula, dan Fathir, setelah itu Yudha dan Rangga mendekati, Yudha mengatakan akan bertanding lawan Bagas, Ajeng tidak setuju, tapi Yudha tetap bersikeras, semua demi Ajeng, saat itu Bagas datang seperti ngejek Yudha apakah memang siap untuk melawan trauma, Yudha telah siap, memegang pipi Ajeng, Yudha ingin Ajeng percaya, dan Ajeng percaya sama Yudha pasti bisa.
Dalam lomba renang Yudha benar-benar bertekat melawan traumanya, semuanya mendukung, Ajeng mengalungkan kalung kodok ke Yudha, karena kalung kodok itu akan menjaga Yudha, Bagas yang melihat terlihat meremehkan Yudha, semuanya sahabat Yudha mendukung, Fathir dan Nakula membawa bola sebagai batas lintasan renang, Yudha yakin akan menang, karena punya kekuatan cinta, akhirnya lomba itu dimenangkan Yudha, semuanya bergembira, Rangga dan Tara saling peluk, tapi detik berikutnya melepaskan pelukan, Bagas mengakui kekalahannya.
Ketika Bagas hendak pergi Yudha menahannya, Yudha minta bagas melakukan sesuatu, ternyata Yudha minta Bagas jadij juru foto, mereka bergembira dalam jepretan kamera foto, bagas kembali mengatakan Yudha sangat beruntung karena punya kekuatan cinta bersama Ajeng, menyalaminya, terus pergi, Yudha mndekati Ajeng, seperti hendak menciumnya, tapi kembali Yudha bilang ".. hei jelek.. kok loe makin bau aja ya.... " Ajeng langsung kaget... akhirnya saling bercanda di tepi pantai.
Ternyata Tante Natasya masih menunggu di rumah ketika Yudha, Ajeng, dan Rangga datang, tapi Tante Natasya dan Om Darma jauh-jauhan duduknya, mereka kembali bertengkar, langsung saja Ajeng punya ide menyuruh Yudha purapura pingsan supaya Tante Natasya mau menginap, Yudha langsung saja purapura pingsan, benar saja Tante Natasya dan Om Darma kaget mereka coba menyadarkan Yudha, Ajeng senang melihatnya, Rangga akhirnya tahu Yudha hanya pura-pura.
Ketika di dalam kamar Yudha sadar, Tante Natasya langsung saja ingin pulang, tapi Yudha menahannya, dan bicara pelan sehingga tidak di dengar, langsung saja Ajeng mengatakan tentu Yudha ingin bubur buatan mamanya, Tante Natasya nampak keberatan, Ajeng kembali menarik Tante Natasya untuk membantu buat bubur, Om Darma senyum-senyum melihat ini.
Setelah bubur selesai Tante Natasya minta sama Ajeng untuk suapin Yudha, tapi Ajeng memberi alasan harus pulang karena sudah malam, langsung saja Rangga mengusulkan supaya nginap saja, terlebih ketika Yudha menyuruh mamanya tidur di kamar papanya dan papanya tidur di sofa, Om Darma dan Tante Natasya protes, Ajeng kembali mengusulkan supaya Tante Natasya tidur di kamar Yudha saja, dan Rangga membenarkan, biar Rangga yang tidur di sofa.
Yudha sudah tertidur, Tante Natasya nampak sangat sayang sama Yudha, tapi seperti ada perlawanan di dalam dirinya ketika melihat foto Om Darma bersama Yudha, perang bathin antara mencintai Yudha, dan juga masa lalu yang terpisahkan dari suaminya, Ayah Rangga, dan hanya ada air mata yang bisa ditumpahkannya.
Tara kesal sama Rangga, karena telpon tapi di tinggal tidur, ini membuat Tara jadi uring-uringan sendiri. Pagi-pagi Fathir jemput pakai sepeda, Vitha senang sekali, tidak lama Mike datang dengan motor barunya, setelah itu Angel bersama Tante Jessica ke luar juga dari rumah, Fathir yang memberi salam tidak ditanggapi, Tante Jessica sengaja keras-keras memuji MIke, dan minta supaya Vitha diantar mobil saja, tapi Vitha langsung saja bilang sepeda itu ramah terhadap lingkungan, dan Mike langsung setuju, dan MIke sendiri ingin ganti motornya dengan sepeda, itu kalau Angel setuju dijemput dengan sepeda, Tante Jessica makin kesalnya dan dalam hatinya.. ingin sekali memisahkan Fathir si anak miskin dengan Vitha...
Di sekolah Mike memberikan kalung sebagai hadiah sebulan berpacaran, biarpun Mike merasa bersalah karena menyembunyikan tentang Vino sebagai kakak kandung Angel, saat Mike sudah pergi Karina datang bersama Bella sambil baca ramalan bintang, untuk bintang Libra berbaik-baik hanya untuk menyembunyikan suatu rahasia, Angel terpengaruh dengan ramalan bintang itu. Sementara itu Ajeng ingin menyatukan Om Darma dengan Tante Natasya, Yudha dan Rangga setuju, langsung saja mengatur rencana.
Saat pembagian kostum cheers, Bella tidak dapat karena tidak ada ukurannya, hal ini jadi bahan ledekan, Aldo datang membela Bella, Karina, Angel, dan Vitha setuju dengan Aldo, saat itu Nakula datang bawakan donat sama coklat, langsung mengajak Bella, tadinya Bella tidak mau, tapi ditarik sama Nakula, setelah Bella dan Nakula pergi, Aldo jadi berharap Bella kembali samanya, langsung saja jadi ledekan Karina, Vitha, dan Angel.
Nakula lagi memberi Bella makan donat dan coklat, tapi setelah makan Bella langsung keluarkan lagi, supaya tetap langsing, sebuah demi Nakula dan Aldo, sedangkan Tara diledek sama teman-temannya, yang ngejar-ngejar Rangga, Tara membantah tuduhan teman-temannya, untuk membuktikan akan telpon Rangga, tapi karena Rangga lagi sibuk ngatur rencana sama Yudha, jadi telpon Tara dicuekin, terlebih pakai panggilan unyil segala, Tara semakin diledekin, ini membuat Tara kesal.
Yudha dan Rangga berharap papa dan mamanya bisa bersatu, tapi ternyata baru punya ide untuk membagikan makanan ke tempat rumah yatim piatu saja, Om DArma dan Tante Natasya sudah ribut lagi, sampai akhirnya Tante Natasya pergi, Yudha jadi gemas sama papanya, karena tidak bisa ramah sama perempuan, langsung saja Yudha minta papanya ramah sama perempuan karena kalau tidak akan hidup kesepian.
Dalam menjalani perintah Yudha, Om Darma disuruh selalu tersenyum, tapi yang terjadi berbagai cobaan yang diatur sama Yudha dan Rangga, Om Darma tetap saja cuek sama perempuan, ini membuat Yudha dan Rangga kecewa. Tapi akhirnya Om Darma bisa tersenyum-senyum sendiri di kaca, ketika hendak memperlihatkan kepada Yudha dan Rangga, mereka malah tidur, langsung saja Om DArma membangunkan, dan mengatakan bisa tersenyum-senyum, Yudha dan Rangga senang melihat... mereka bergembira.... bersambung ....
0 Saran dan Kritik:
Posting Komentar